PikiranWibu – Hai! Kamu pernah nggak sih kepikiran gimana suasana kerja di Jepang? Nah, kali ini aku mau berbagi beberapa fakta unik soal budaya kerja di sana. Siapa tahu bisa jadi bekal kalau suatu hari kamu kerja atau magang di Negeri Sakura. Jepang memang terkenal dengan kedisiplinannya, tapi ada banyak hal lain yang mungkin bikin kamu mikir, “Seriusan kayak gitu?”
1. Budaya Kerja yang Cukup Berat
Kalau ngomongin kerja di Jepang, pasti nggak bisa lepas dari yang namanya lembur. Bahkan ada istilah karoshi yang artinya “meninggal karena kerja berlebihan.” Serem, ya? Di sana, kerja keras dianggap bentuk loyalitas dan dedikasi. Makanya banyak yang rela pulang malam demi dihargai oleh atasan. Tapi belakangan, perusahaan mulai sadar pentingnya work-life balance, jadi kebijakannya perlahan mulai berubah ke arah yang lebih sehat.
2. Sistem Senioritas yang Kuat
Di dunia kerja Jepang, struktur hierarki sangat jelas. Senior biasanya sangat dihormati, dan ada aturan tidak tertulis soal bagaimana cara bersikap kepada mereka—misalnya menggunakan bahasa yang lebih formal atau memberi salam dengan sopan. Tapi jangan khawatir, para senior juga biasanya cukup terbuka dan mau membimbing para juniornya.
3. Kerja Tim Jadi Prioritas
Kerja bareng alias teamwork itu krusial banget di Jepang. Kamu bakal sering lihat mereka diskusi bareng, brainstorming panjang, dan cari solusi bareng-bareng. Prinsipnya, keberhasilan tim lebih utama daripada pencapaian individu. Jadi siap-siap untuk banyak kompromi dan kerja sama, ya!
4. Rutinitas Pagi: Asa no Kai
Setiap pagi, biasanya ada yang namanya asa no kai atau morning meeting. Di sini, tim akan bahas target hari itu, evaluasi kerjaan kemarin, dan saling menyemangati. Ini jadi semacam ritual untuk membangun semangat kerja sejak pagi. Beda banget sama di Indonesia yang kadang pagi-pagi masih ribet sama macet dan ngopi dulu, kan?
5. Sopan Santun dan Formalitas Itu Penting
Etika dan tata krama sangat dijunjung tinggi di Jepang. Mulai dari cara menyapa, berbicara, hingga memberikan kartu nama—semuanya ada aturannya. Misalnya, saat memberikan kartu nama, kamu harus menggunakan dua tangan dan sedikit membungkuk. Hal kecil seperti ini bisa sangat berpengaruh terhadap kesan pertama.
6. Sistem Gaji dan Bonus
Gaji awal di Jepang biasanya nggak beda jauh antara lulusan baru dan yang sudah pengalaman. Tapi mereka punya sistem bonus yang cukup menggiurkan, biasanya dibagikan dua kali setahun: saat musim panas dan akhir tahun. Jadi walaupun gajinya terlihat biasa saja, bonusnya bisa bikin senyum-senyum sendiri.
7. Budaya Minum Bareng Setelah Kerja
Setelah jam kantor, ada tradisi yang disebut nomikai—acara minum bareng di izakaya (semacam bar khas Jepang). Tujuannya buat santai bareng rekan kerja, menjalin hubungan yang lebih dekat, bahkan ngobrol santai sama atasan. Tapi tenang aja, kamu nggak wajib ikut kalau memang nggak nyaman.
8. Libur Ada, Tapi Jarang Diambil
Walaupun Jepang punya cukup banyak hari libur nasional, nyatanya banyak karyawan yang jarang ambil cuti pribadi. Sebabnya? Banyak yang merasa nggak enak ninggalin pekerjaan atau membebani tim. Tapi kabar baiknya, generasi muda sekarang mulai lebih sadar pentingnya istirahat dan self-care.
Kesimpulan
Kerja di Jepang memang penuh tantangan, tapi juga membawa banyak pengalaman berharga. Kamu bisa belajar tentang kerja tim, kedisiplinan, etika kerja, dan budaya kantor yang unik. Yang penting, kamu harus siap mental, fleksibel, dan tahu cara menjaga keseimbangan agar nggak kelelahan sendiri.
Jadi, gimana? Udah siap merasakan pengalaman kerja ala Jepang?